Sabtu, 28 Januari 2012

Press Release Single Kedua "She Like Pretty Owl"


Berangkat bersama dalam satu paket yang sudah terkonsep, tentang Aku, sendu, burung hantu yang cantik, ruang dan pengisi ruang. Setelah seminggu yang lalu kami sudah merilis single pertama “Waiting Room” dan sekarang giliran single kedua “She Like Pretty Owl” sudah juga dapat diperdengarkan sekarang. Dan sedikit ulasan cerita dibalik single kedua ini yang diciptakan oleh Julius Didit Setiawan, yang secara gamblang akan bercurhat-ria tentang “pretty owl-nya”.

“Tak gampang mencari pegangan, tidak mudah menerima kesudahan dan tak baik juga jika kita sebagai manusia yang memiliki hasrat tidak dituangkan walau sekedar dalam kalimat”.

Andai saja aku tak bisa berandai-andai, pasti kehidupanku akan seperti baju ini. Tak ada warna yang lebih menggemaskan apalagi tak ada noda yang menyeleweng di kerah hidupku. Tapi bukan bualan yang seperti ini yamg akan ku-abadi, melain perihal kebalikan dari puisi-puisi konyol yang dikala indah nampak indah tapi sebenarnya basi namun dikira indah. Ahhh…tak apalah silahkan rasakan sendiri saja, hahahaha.


September, almamater sudah menyuruhku mengenakannya. Tak ada raut spesial dimukaku, yasudah aku pasang saja tampang dingin, toh juga tak ada yang menarik, batinku. Aku dibuat jenuh dan hampir bosan oleh gedung serbaguna itu.


Sepuluh menit berlalu waktu istirahat mengharuskanku rehat, saat kakiku melangkah keluar dari dalam gedung membosankan mata ini sudah disodori papan kecil yang disangga tongkat bambu kecil yang bertuliskan “non islam”. Dibawa oleh sekelompok anggota sembari meneriakkan seru ajak bagi siapa yang beragama Katolik disuruh berkumpul dan ikuti kami.

Akupun tak keluarkan sepatah kata, apa boleh buat langsung saja kudekati sumber suara dan terjebaklah aku pada situasi yang sampai sekarang masih membungkam rasaku. Setelah mereka menyaring lalu mengumpulkan, terkumpullah putera-puteri Yesus dalam ruang luas yang cukup sejuk padahal jika dirasa bukan disitu siksa sengat matahari terasa meniduri. Sudah ah…dari tadi berkata-kata indah terus, sok sastra aja….hahahaha…lanjut jang!!!! Dan akhirnya waktu mempersilahkan para kakak-kakak tingkat atau lebih ke bahasa popular senior lah, hahaha senior…jare!

Mereka berceloteh tentang , yang sudah pasti akan memperkenalkan diri dan perkenalan organisasi.ah…ceramah mereka usai,nah…iki…iki…dari duduk enak-enak, cengoh dan sebagainya, nyelethuk suara perkenalan diri dari maba sudah tiba.

Suasana berganti pusaran sekejap, pertanda bahwa saya malu,takut, grogi lan sakpanunggalane. Dari sekian banyak personil baru angkatan’09 hanya ada satu “burung” yang aku nanti untuk sekedar ingin tahu namanya ataupun informasi umum lainnya. Walaupun pada waktu sebelum perkenalan, burung itu sudah membiusku habis-habisan di tempat kejadian perkara.

Bagaimana tidak, aku dibuatnya merinding setiap kali kucoba curi parasnya saat dia tak terjaga. Burung yang sangat mencekam,sungguh!! Putih selaput selimut tebal kerangkanya,keriting ikal menjuntai menggelayuti kerongkongan kepalanya. Uh…yang membuatku menggeliat kejang adalah saat dia membuka bibir tipisnya dan terciptalah sebuah senyum kecil yang itu sangat memabukkan sekali, CIU Bekonangpun dihempaskannya mentah-mentah, coba bayangkan?? Hah…cobaan apa,ini, Tuhan?!!! Kelamaan menikmati pesonanya, kini tiba saatnya yang lama kutunggu akhirnya “burung hantu” itu menyuara pada giliranya, ow…ternyata namanya itu, nama yang indah dan cukup dibuat ber-arti oleh bapak-ibunya.

Cukup sampai kecantikannya saja ya teman-teman, mungkin jika dijelaskan lebih lanjut, akan membuat kebak bahkan njelehi. Jadi cukup Saya dan Tuhan saja yang bersekongkol dalam hal ini. You are indeed, scaring me on friday!!

Sosoknya masih belum mau hengkang dalam fikirku, tak apalah, dia kan memang diciptakan untuk mengganggu otakku dan aku juga tak keberatan kok walau sedikitpun. Dia benar-benar membodohiku bahkan bertahun-tahun dan bodohnya lagi aku selalu meng-iyakan. Jika Desember datang dan aku selalu memujanya, entah kenapa, karena dia mulai menggangguku di bulan yg sangat kusuka itu. Tapi sayang saudara-saudara dia sudah berserangga dan konyolnya lagi dia terlalu mencintai kenyataan. Payah.

Jika kita tak pernah dan bahkan tak mungkin

Cukup, ajari aku tentang melupakan dan meluapkan!

Aku menunggu bukan tanpa alasan

Aku mengejar karena memang itu tujuan

Harus membunuh munafik untuk sesuatu yang jauh lebih baik

Biar saja nyali melemah, asal jangan buat asa menyerah

Tuhan……

Jagalah hati dan pemilik hati itu…

Tak apa, jika tak bisa dan dan tak pernah bisa kumiliki hati dan kepemilikannya

Tapi ubahlah rasaku terhadap makhluk indahmu yang lain untuk menjadi sama seperti (hati) yang tak mau kumiliki.

Dengan demikian, cerita panjang lebar tak jelas tersebut kukemas dalam piringan hitam keabadian supaya tak hanya aku sendiri yang akan menikmatinya tapi juga teman-teman semua.

ini lirik lagunya saudara- saudara!!

I found her among the crowded place
December is the beginning, of the interrupt
You are really..scaring me on friday
Slowly I steal a beautiful your trust
With the face asked me for this story
You are indeed the third novelle it…
Reff:
I’m sorry…I don’t have the guts to more!
Let alone she continues to creepy
I’m sorry…I don’t have the guts to more!
Let alone she continues to be
If we were never, in fact not possible
Give me another way, to stop you so again…

Not done this way….  


pictures of you




i've been looking so long at these pictures of
you that i almost belive that they're real i've
been living so long with my pictures of you that
i almost believe that the pictures are all i can
feel

remembering you standing quiet in the rain as
i ran to your heart to be near and we kissed as
the sky fell in holding you close how i always
held close in your fear remembering you
running soft through the night you were bigger
and brighter than the snow and
screamed at the make-believe screamed at the
sky and you finally found all your courage to
let it all go

remembering you fallen into my arms crying
for the death of your heart you were stone
white so delicate lost in the cold you were
always so lost in the dark remembering you
how you used to be slow drowned you were
angels so much more than everything oh hold
for the last time then slip away quietly open
my eyes but i never see anything

if only i had thought of the right words i could
have hold on to your heart if only i'd thought of
the right words i wouldn't be breaking apart all
my pictures of you

Looking So long at these pictures of you but i
never hold on to your heart looking so long for
the words to be true but always just breaking
apart my pictures of you

there was nothing in the world that i ever
wanted more than to feel you deep in my heart
there was nothing in the world that i ever
wanted more than to never feel the breaking
apart all my pictures of you

Jumat, 27 Januari 2012

press release single pertama kami "Waiting Room"

Selangkah ke depan, selangkah ke ketinggian dari titik dasar. Yak, begitulah kami menyebut peluncuran single kami yang pertama, yang berjudul ”Waiting Room”. Setelah melalui proses yang kurang lebih memakan waktu satu bulan, akhirnya dengan suka cita terlahirlah karya kami yang pertama. Yak, pertama-tama selamat dari kami untuk diri kami sendiri, sebagai tanda apresiasi teruntuk karya senandung kami, yang masih jauh dari kata baik, bagus bahkan sempurna..jajajaja
Untuk mendengarkan single “Waiting Room” silahkan kunjungi: http://patheticwaltz.com/home/news/release-now-single-waiting-room-20012012.html
Single ini sendiri bercerita tentang sebuah ruang sapihan dengan segala dekorasinya, yang mana kami bahkan kita semua sebagai manusia menjadi pengisi dalam ruang ini “Tentang ruang dan pengisi ruang”. Dalam ruang ini kami berbicang dan minum teh bersama, menyepakati suatu hal tentang sebuah luka, luka yang kami pikir telah menyembunyikan perihnya. Luka yang kami enggan untuk memperdulikanya. Luka yang tertutupi oleh ramuan hal nyata, hal yang kami sadari. Luka yang kami pikir akan sembuh dengan sendirinya, karena kebaikan dan keajaiban semesta.
Yak, memang menyatakan kejujuran yang paling murni adalah sesuatu hal yang sangat sulit dilakukan. Apalagi kejujuran tersebut terkait tentang keseimbangan antara kebahagiaan dan kepiluan. Keduanya memang saling bertolak belakang seperti dua sisi mata uang. Namun, kita menyadari kedua hal tersebut adalah hal yang tak mungkin dapat kita hindari. Keduanya adalah jurang yang pasti kita temui dalam sebuah perjalanan. Begitu halnya dalam single “Waiting Room” yang bercerita tentang ruang secara realita.
Yak, sebelumnya izinkan kami bercurhat ria, jajaja. Musim keterasingan kami dari sang merah muda adalah suatu kepiluan yang mendalam, namun disisi lain berawal dari hal-hal kecil yang kami sadari seperti intimnya proses pertemanan, romantisme keluarga, hijau gunung tinggi yang menjulang, laut biru yang membentang adalah kebahagiaan kami yang hakiki, kebahagiaan yang mampu menutupi segala kepiluan yang senantiasa berusaha mengusik hati. Tanpa harus kami bahkan kita semua menghamburkan pilu, ada hal yang membahagiakan di setiap sudut ruang tunggu.
Menunggu adalah jalan, mari kita sebagai  pejalan menyadari adanya kekuatan-kekuatan dahsyat dari berbagai hal-hal kecil yang mampu membawa pengaruh positif untuk pribadi kita masing-masing, terlebih untuk menjalani kehidupan sehari-hari berhiaskan senyum berseri karena beningnya hati.
Bukan senyum berseri karena pasta gigi yak, jajaja
“This is pure life with a full surprise” sebait lirik dari single “Waiting Room” | Full lyric: Click Here!!
Salam kecup selamat kenal dari kami “Pathetic Waltz”
Alta karka - Vocal / Cajon
Julius Didit Setiawan - Guitar / Vocal latar
Andy Getta Prayudha - Guitar
Tri Prabowo - Addtional Bass